top of page
Search
  • wolfberry2017

Bahaya Penggunaan Kemasan Plastik Untuk Air Minum

Air minum dalam kemasan bisa jadi merupakan bagian dari kehidupan Anda sehari-hari. Mudah didapat di mana saja, ringkas, dan murah, menjadikan air minum dalam kemasan kini tersedia dalam berbagai merk dan ukuran. Namun kemudahan ini bukan tanpa risiko, sebagian orang dan beberapa organisasi mulai menyadari efek yang ditimbulkan oleh pemakaian air minum dalam kemasan terutama botol plastik yang digunakan. Tidak hanya mengganggu keseimbangan lingkungan, penggunaan botol plastik juga dapat disebut-sebut dapat membahayakan kesehatan Anda.


Kandungan kimia dalam botol plastik

Pernahkah Anda melihat label “BPA Free” pada botol plastik? Bisphenol A atau biasa dikenal sebagai BPA banyak ditemukan pada produk plastik padat, pelapis pada kemasan kaleng makanan atau susu formula, bahkan bagian yang licin pada struk belanja Anda (BPA berfungsi untuk menstabilkan tinta yang tercetak di kertas struk). Tujuan digunakannya BPA adalah untuk mengeraskan plastik agar bisa dibentuk, dan praktik ini sudah berlangsung lebih dari 40 tahun lamanya.

Pada 2008, mulai bermunculan informasi terkait bahaya BPA bagi kesehatan. Tanpa Anda sadari, 90% dari populasi manusia bisa jadi memiliki BPA di dalam tubuhnya. BPA bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan maupun minuman yang diletakkan dalam wadah yang mengandung BPA. Selain itu, udara dan debu juga dapat menyalurkan BPA ke dalam tubuh.

Penelitian terkait efek BPA bagi kesehatan belum terlalu memberikan hasil yang jelas. Kebanyakan studi yang dilakukan adalah studi terhadap hewan, bukan secara langsung mengukur efek BPA pada manusia. Meskipun sebelumnya Badan Administrasi Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan BPA aman terdapat dalam produk plastik, tetapi semenjak tahun 2010 FDA mulai menyatakan adanya kekhawatiran terhadap efek kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh BPA.


Berita tentang bahaya laten dari botol minum plastik



18 views0 comments

Comments


bottom of page